Archaebacteria merupakan kelompok mikroorganisme yang dapat hidup dan beradaptasi pada lingkungan yang ekstrem, seperti kadar garam yang tinggi, suhu yang tinggi, asam, dan menghasilkan gas metan.
b. memiliki ukuran 0,1 -15 mikrometer,
c. berbentuk batang, spiral, kokus, dan berbentuk tidak tetap,
d. dinding sel mengandung lipid tidak mengandung peptidoglikan
e. terdiri dari satu sel, berkoloni, atau berbentuk frlamen,
f. hidup pada lingkungan ekstrim, seperti dasar laut, gunung berapi.
a. Halofil, hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi, seperti di laut mati, contoh Halobacterium dan Holococcus.
b. Termoasidofil, hidup dilingkungan yang bersuhu tinggi dan bersifat asam, contoh Sulfolobus yang hidup pada mata air yang panas Yellow Stone National Park dan Thermoplasma hidup pada kadar asam yang tinggi.
c. Metanogen, hidup di lingkungan anaerobik yang ekstrem seperti di rawa dan danau, menghasilkan gas metana atau biogas, contoh Methanobacterium.
a. Berperan sebagai pengurai yang dapat menguraikan limbah-limbah penyebab pencemaran.
b. Menghasilkan gas metanan atau biogas sebagai bahan bakar alternatif.
c. Menghasilkan enzim yang digunakan sebagai bahan tambahan dalam deterjen.
1. Ciri-Ciri Archaebacteria
a. bersifat prokariotik dan uniseluler,b. memiliki ukuran 0,1 -15 mikrometer,
c. berbentuk batang, spiral, kokus, dan berbentuk tidak tetap,
d. dinding sel mengandung lipid tidak mengandung peptidoglikan
e. terdiri dari satu sel, berkoloni, atau berbentuk frlamen,
f. hidup pada lingkungan ekstrim, seperti dasar laut, gunung berapi.
2. Klasifikasi Archaebacteria
Berdasar habitatnya Archaebacteria dikelompokan menjadi tiga macam, yaitu:a. Halofil, hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi, seperti di laut mati, contoh Halobacterium dan Holococcus.
b. Termoasidofil, hidup dilingkungan yang bersuhu tinggi dan bersifat asam, contoh Sulfolobus yang hidup pada mata air yang panas Yellow Stone National Park dan Thermoplasma hidup pada kadar asam yang tinggi.
c. Metanogen, hidup di lingkungan anaerobik yang ekstrem seperti di rawa dan danau, menghasilkan gas metana atau biogas, contoh Methanobacterium.
3. Peranan Archaebacteria
Peranan Archaebacteria tercantum sebagai berikut.a. Berperan sebagai pengurai yang dapat menguraikan limbah-limbah penyebab pencemaran.
b. Menghasilkan gas metanan atau biogas sebagai bahan bakar alternatif.
c. Menghasilkan enzim yang digunakan sebagai bahan tambahan dalam deterjen.